Goku selalu menjadi protagonis kuat Dragon Ball dan pahlawan yang rendah hati mencapai tingkat baru dalam Dragon Ball Super. Sifat tanpa pamrih dan kekuatan luar biasa Goku tidak pernah dipertanyakan, namun ia jauh dari individu yang tak tercela. Salah satu konsesi terbesar Goku adalah bahwa ia seringkali sangat polos, biasanya sampai pada kebodohan. Kelebihan polosnya kadang-kadang memikat, namun ciri ini semakin membuat frustrasi ketika ia tidak memperbaiki cara-cara dan belajar dari kesalahannya.
Tidak hanya kecerdasan meragukan Goku tetap menjadi masalah dalam Dragon Ball Super, tetapi ada bukti kuat bahwa ia benar-benar semakin bodoh selama seri ini berlangsung. Goku masih merupakan pahlawan berani yang siap melakukan apapun untuk melindungi teman-teman dan keluarganya. Namun, ada beberapa kejadian memalukan yang mencerminkan mengapa saatnya baginya kadang-kadang memberi prioritas pada otak daripada otot.
Dragon Ball Super membawa banyak lapisan dewa langit baru ke dalam cerita, baik itu Malaikat, Dewa Kehancuran, atau Menteri Besar Agung. Namun, duduk di atas semuanya sebagai penguasa mutlak multiverse adalah Zeno sang Raja Maha. Zeno dipahami takut oleh siapa pun yang ia temui, termasuk individu kuat seperti Beerus. Kejutan semua orang, Goku sangat santai dengan Zeno dan memperlakukan Zeno seperti anak kecil yang ingin bersenang-senang. Zeno menghargai energi Goku dan bahkan memberinya tombol ‘keluar dari penjara’, yang akan memanggilnya jika ada terlalu banyak masalah bagi Saiyan tersebut. Tombol pemanggilan Zeno penting ketika Zamasu yang Fused terpisah dan berkembang menjadi Zamasu Tak Terbatas. Namun, sikap acuh tak acuh Goku bisa berbahaya tidak hanya bagi dirinya sendiri, namun bagi seluruh alam semesta. Kebanyakan makhluk yang memiliki kekuasaan serba tahu akan membenci seseorang yang begitu merendahkan kekuasaan mereka dan kegagalan Goku untuk mengakui kepentingan dan kekuatan Zeno adalah contoh lain dari sikap sembrono dan bodohnya karakter tersebut.
